PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Kemdikbud mencanangkan Agar menerapkan kurikulum pendidikan berkarakter pada semua jenjang pendidikan di Indonesia, maka dari itu, kami bagikan terkait dukungan terhadap kebijakan Mendikbud tentang rencana penempatan pendidikan karakter sebagai program utama untuk memperbaiki membangun pribadi yang positif, berahlak mulia, berbudi pekerti, kreatif, jujur dan cerdas pada anak-anak bangsa, pendidikan mental pelajar yang saat ini semakin menghawatirkan serta sasaran pendidikan kedepan  mempersiapkan generasi yang tangguh serta berkarakter.

PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memberikan apresiasi atas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengangkat pendidikan karakter menjadi program prioritas pendidikan dan kebudayaan. Kebijakan tersebut ditetapkan sebagai upaya mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter kuat dalam menghadapi perkembangan zaman. 
"Bapak Presiden telah mengamatkan dalam Nawa Cita untuk menempatkan pendidikan pendidikan karakter pada pendidikan dasar menjadi bagian yang sangat penting, dengan proporsi untuk Sekolah Dasar 70 persen dan sekolah menengah pertama 60 persen. Untuk itu menerjemahkan amanat tersebut, kami tempatkan pendidikan karakter menjadi program prioritas pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter," demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam pernyataannya yang diterima Metrotvnews.com, Kamis (08/09/2016).

Muhadjir mengatakan, kurikulum yang berlaku saat ini memerlukan perhatian pada penambahan proporsi pendidikan karakter tanpa harus merombak kurikulum. "Untuk itu Kemendikbud menetapkan Program Penguatan Karakter (PPK) dengan menambahkan durasi waktu anak didik di sekolah ataupun di luar sekolah dalam tanggung jawab sekolah sebagai rumah kedua," ucap Mendikbud.

Dengan adanya PPK, kata Mendikbud, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang aman dan kondusif, sehingga para siswa merasa senang belajar di sekolah. Penempatan sekolah sebagai rumah kedua juga diharapkan para siswa dapat mengisi waktunya di sekolah dengan berbagai kegiatan yang positif. 

"Kegiatan para siswa diluar jam mengajar tersebut dalam bimbingan dan pengawasan sekolah," jelasnya. 

Muhadjir menambahkan, kegiatan para siswa di luar jam mengajar tersebut merupakan jam pelajaran tambahan dalam rangka penguatan karakter pada kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang dapat dilakuakn di sekolah atau di luar sekolah dalam tanggung jawab sekolah. 

"Dalam implementasinya, sarana dan prasarana yang digunakan berbasis apa yang dimiliki sekolah saat ini, atau bekerjasama dengan masyarakat, komunitas, dan dunia usaha setempat. Dan struktur pembiayaannya disesuaikan," tuturnya.

Implementasi PPK akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas satuan pendidikan. Dari pelaksanaan secara bertahap tersebut, diharapkan keberhasilan satuan pendidikan yang menjalankan PPK dapat menjadi teladan atau inspirasi bagi seluruh satuan pendidikan lainnya. 

"Program PPK diharapkan dapat berjalan lancar dengan keterlibatan dan kolaborasi dari berbagai pihak, yakni guru, orangtua, dan masyarakat," harap dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan memberikan prioritas terhadap pendidikan karakter menjadi ikhtiar untuk mengantarkan anak didik menjadi generasi emas berakhlak mulia, tekun, berbudi, teguh, serta gigih dalam mengahadapi berbagai tantangan. Pihaknya pun mengapresiasi kebijakan tersebut lantaran telah mengangkat pendidikan karakter menjadi program prioritas pendidikan dan kebudayaan.

"Dalam hal ini guru memegang peranan penting. PGRI sebagai organisasi profesi yang terus berusaha ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa. Dalam upaya Kemendikbud ini menunjukan iktikad kuat, pemahaman mendalam tentang persoalan pendidikan dan menguraikannya,” kata Unifah.

Selanjutnya, Walikota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan SN. Prana Putra Sohe dalam testimoni yang disampaikannya menyampaikan dukungannya terhadap pelaksanaan PPK. 

"Begitu Bapak Menteri menyampaikan program PPK ini saya setuju. Di kota kami sudah diterapkan sebagai antisipasi bahaya gejala buruk dalam pergaulan di masyarakat yang saat ini memprihatinkan. Sekolah berkewajiban untuk membantu siswa dalam mengisi waktu kosong siswa di luar jam belajar dengan berbagai kegiatan positif sebagai upaya pembetukan karakter siswa yang positif," ujarnya. 

Demikian informasi yang kami sampaikan terkait dukungan PGRI terhadap pelaksanaan program pendidikan karakter yang akan diterapkan di sekolah seperti yang kami lansir dari news.metrotvnews.com  Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di pondoknews.com Kami senantiasa memberikan berita terbaru, terhangat, terpopuler, dan teraktual yang dilansir dari berbagai sumber. Terima Kasih atas kunjungan anda Semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat dan terima kasih.

Baca Juga : Kategori Honorer Yang Menjadi Target Pengangkatan PNS 2017


Download Teratas Minggu ini :


    0 Response to "PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH"

    Post a Comment